Aku hanya seorang pemula yang kembali menulis. Aku hanya ingin mengungkapkan kehidupan melalui tulisan. Bagiku, kehidupan dapat dipelajari dari hal-hal sederhana. Tidak melulu sibuk mengoreksi orang lain, melainkan merefleksikan diri sendiri. Setiap orang memiliki “sakit”nya masing-masing, dan siapapun bisa berhasil menjalani dan melewatinya. Saya berharap supaya setiap orang tetap bisa melihat hal positif dari pengalaman menyakitkan. #FTLS
Rabu, 02 Januari 2019
Selama masih bisa melihat keindahan, Bersyukurlah!
Pikiranku terganggu dengan hal-hal yang membuat takut
Jiwaku tersengat dengan hal-hal yang membuat khawatir
Bisakah aku melihat keindahan dibalik itu semua?
Seperti:
Batin yang menyaksikan pohon tumbuh menjulang tinggi
Roh yang meraba lembutnya awan dilintasi cahaya putih
Jemari yang melukis gunung diselimuti kabut kesejukan
Hidung yang mencium aroma laut biru yang terlelap tenang
Semua gambaran itu pernah terlukai:
Pohon pun pernah mengalah untuk terpangkas hingga tak bernyawa
Awan putih seringkali tercoreng tinta hitam hingga lintasan putih bahkan tak mampu mengalahkannya
Gunung yang kulitnya terkikis hingga hanya tersisa panas atau dingin
Laut yang diganggu oleh beban yang tidak bisa ditanggungnya, hingga gemericik berisik pun tak terhindarkan
Dibalik itu semuanya akan kembali pada keindahannya
Ada kalanya kita bisa melihat keindahan tidak melalui mata fisik, tetapi dengan seluruh indera kepekaan
Seperti kehidupan,
Ketika seluruh indera kepekaan memiliki peran dalam setiap kejadian,
maka bahagia, hikmat, rahmat, kesabaran, ketenangan, rasa syukur akan menyatu untuk menghujani jiwa dan raga.
Lokasi foto: Parapat, Danau Toba (Medan, Indonesia)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar