Kamis, 26 Juli 2018

Hujan bukanlah sumber masalah. Masalahnya: apa yang aku pikirkan tentang hujan?



Aku seringkali mengeluhkan sesuatu, tanpa melihat hal positif meski hanya 1%.
Misalnya saja: HUJAN
Aku cenderung melihatnya dari sudut pandang negatif, mungkin dengan mengatakan:
“Hujan akan membuatku kebasahan. Nanti aku bisa sakit.”
“Hujan sangat merepotkan! Aku tidak bisa berbuat apapun.”
“Hujan bisa membuat becek, bahkan banjir. Aku kesulitan berjalan.”
“Hujan membuatku mengantuk. Aku jadi tidak mood melakukan apapun.”

Dan sebagainya.....
Entahlah.... mungkin masih banyak lagi.

Tidak pernah terpikirkan olehku:
“Aku harus bersiap-siap membawa payung! Supaya aku tidak kebasahan kalau nanti hujan.”
“Aku harus semangat! Dalam cuaca apapun, aku harus tetap semangat!”
“Meskipun nanti sampai banjir, semoga saja aku tetap bisa melaluinya. Alangkah baiknya jika aku membawa sandal.”
“Mungkin secangkir kopi atau teh hangat atau mendengarkan musik riang untuk beberapa menit, aku tidak akan mengantuk.”


Bahkan ada saatnya aku bisa bilang:
“Terima kasih Tuhan, hujan telah membuat polusi berkurang, sehingga cuaca menjadi lebih sejuk.”
“Terima kasih Tuhan, untuk hujan yang membuatku tidak lagi kepanasan.”


Ya, aku terlalu banyak menggerutu tentang hujan yang elemennya adalah berupa air.
Aku terlalu sibuk berpikir bahwa hujan itu akan sangat mengganggu, tidak membawa keuntungan apapun.
Mungkin dengan berpikir sebaliknya, aku bisa menikmati hal yang awalnya ku anggap “sangat mengganggu” itu.
Bahkan aku bisa memiliki pengalaman indah bersama dengan hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar